Universitas Lambung Mangkurat

EMPOWERING DIGITAL ENTREPRENEURSHIP SEBAGAI IMPLEMENTASI WIRAUSAHA MERDEKA DI GERBANG IBUKOTA NEGARA (IKN)

19 Aug 2024 - 10 Sep 2024

Kuota : 400

Deskripsi Program

Menindaklanjuti keberhasilan tahun 2022 dan 2023, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) pada tahun 2024. mengambil topik “Empowering Digital Entrepreneurship sebagai Implementasi Wirausaha Merdeka di Gerbang Ibukota Negara (IKN)”. yang dirancang sebagai satu di antara sarana efektif pengembangan diri mahasiswa menjadi wirausaha dengan memanfaatkan peluang digitalisasi pada sektor usaha. Kerjasama dan keberlanjutan program dijamin dengan keterlibatan aktif mitra baik UKM, DUDI, praktisi serta stakeholder yang akan memberikan pengetahuan kewirausahaan, pasar, dan teknologi digital untuk mengakselerasi dan melahirkan banyak pengusaha milenial serta terbukanya kesempatan kerja, dan mahasiswa didorong menjadi tulang punggung pembangunan melalui kemandirian ekonomi bangsa, tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeker), maka akan banyak mahasiswa yang termotivasi untuk meningkatkan kualitas dirinya dan mencetuskan ide-ide kreatif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya saing tinggi.

WMK ULM 2024 dimulai sosialisasi, rekruitmen, kemudian pelaksanaan pre imersion proses pembelajaran pengetahuan dasar keahlian, mindset dan kompetensi wirausaha. Dilanjutkan imersion kerjasama dengan UKM, DUDI, untuk memfasilitasi secara langsung mahasiswa belajar dan mendapatkan pengalaman secara nyata (onboarding). Kegiatan post imersion yaitu pendampingan secara intensif, pelaksanaan pameran/expo. Hasil yang diharapkan adalah secara kuantitas minimal 400 mahasiswa memiliki minat wirausaha akan jadi pengusaha dengan mengoptimalkan berbagai peluang Empowering Digitalisasi Entrepreneurship, difasilitasi melalui tata kelola perguruan tinggi, sebagai katalis dan agen penggerak ekonomi bangsa yang akan membuka peluang bisnis mahasiswa dan peningkatan ekonomi masyarakat. Selain itu, kerjasama DUDI dengan Universitas diharapkan juga meningkatkan IKU Universitas serta peluang kewirausahaan yang menjanjikan pada era Revolusi Industri 4.0. dan Sosial 5.0.

Pitch Deck

Tenaga Pengajar

Video atau Promosi Program

Tahapan Pelaksaan Program

  1. Sosialisasi

Dilakukan baik secara offline maupun online di Universitas Lambung Mangkurat maupun Universitas dari luar Universitas Lambung Mangkurat

2. Seleksi Mahasiswa

Seleksi Mahasiswa perserta baik dari seluruh mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat maupun dari luar Universitas Lambung Mangkurat melalui sistem oleh wirausahamerdeka.id

3. Pendampingan dan Pengusulan

Pendampingan dan pengusulan dilakukan melalui sistem online dan offline untuk semua mahasiswa calon peserta Wirausaha Merdeka 2024

4. Tahap Pre Immersion

Padatahapan ini Universitas Lambung Mangkurat melakukan proses pembelajaran pengetahuan dasar terkait keahlian dan kompetensi wirausaha. Pada tahapan ini diharapkan Mahasiswa mampu memiliki pengetahuan dasar kewirausahaan dan peningkatan mindset wirausaha serta memvalidasi ide bisnisnya, serta bagaimana menyusun business model canvass, business plan, memasarkan secara digital, bagaimana berkomunikasi dalam menjalankan usaha, Menyusun laporan keuangan dalam bentuk digital, membangun networking, dan bagimana mendapatkan modal untuk usaha. Pada tahapan pelaksanaan, peserta akan mendapatkan pelatihan atau Kelas, dengan jumlah peserta 400 maka akan di bagi menjadi kelas Banjarmasin danBanjarbaru sebanyak 4 kelas sehingga dalam 1 kelas hanya 85 orang sehingga materi yang akan di sampaikan efektif dan dilakukan secara daring dan luring agar dapat menjangkau peserta yang jauh dari jangkauan Universitas Lambung Mangkurat. Kegiatan pre immersion di laksanakan selama 4 minggu dengan materi yang akan disampaikan untuk mencapai target di atas serta metode pembelajaran yang akan dilakukan.

  1. Membangun mental bisnis, ide dan action
  2. Business Model Canvas dan Business Plan
  3. Survey Pasar dan Analisis Digital
  4. Transformasi Wirausaha Konvensional ke Digital
  5. Membangun Networking atau jejaring
  6. Komunikasi Bisnis
  7. Marketing Digital melalui media social, marketplace
  8. Konten Kreator
  9. Manajemen Keuangan Digital
  10. Permodalan Usaha

MetodePembelajaran yang akan dilakukan adalah Problem Based Learning diartikan sebagai Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu jenis model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan (proyek) untuk menghasilkan suatu produk serta Pembelajaran Berbasis Proyek  (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Menurut Kemdikbud (2013), peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Selain materi pembelajaran di atas maka penekanan wirausaha merdeka di ULM tahun 2024 adalah penguatan kewirausahaan digital (empowering digital entrepreneurship), yakni kewirausahaan yang dipengaruhi oleh, atau memanfaatkan, transformasi digital dalam bisnis dan masyarakat. Prinsip-prinsip dasar kewirausahaan masih berlaku dan dapat diaplikasikan di dunia kewirausahaan digital ini, seperti: menumbuhkan pola pikir kewirausahaan, mengidentifikasi peluang yang baik, mengenal pelanggan Anda, komunikasi usaha dengan baik, manajemen keuangan secara digital, memenuhi  ketentuan legal, maupun berupaya  untuk  meningkatkan  modal. Dalam kewirausahaan digital, perubahan mendasar terletak pada upaya untuk aktif dalam aktivitas bisnis dan terkoneksi dengan masyarakat yang telah bertransformasi digital.

Adabeberapa hal yang membuat kendala-kendala berwirausaha dapat diminimalisir dalam era digital ini, yakni dengan membuat upaya berwirausaha menjadi lebih cepat, lebih terjangkau, lebih mudah, dan lebih luas serta global baik nasional bahkan internasional bahkan menciptakan banyak kesempatan kolaborasi sehingga dapat membuat suatu usaha menjadi lebih efektif. Dunia digital menawarkan sumber daya baru yang sangat luas bagi para wirausahawan untuk memanfaatkan, mulai dari pengumpulan data terbuka, konten, kode, dan layanan yang tumbuh secara eksponensial hingga kontribusi online penggunadan komunitas di seluruh dunia. Dunia digital juga menyediakan cara baru untuk menggabungkan sumber daya ini. Misalnya, bisnis kecil dapat memanfaatkan jaringan periklanan besar, chatbot berbasis Artificial Intelligence, freelancer global, atau penerjemahan bahasa hanya dengan beberapa klik atau beberapa baris kode.

Terdapat lima tipe dasar bisnis digital menurut Allen (2019),yakni: Content-Based Business, Community-Based Business, Online Store, Matchmaking Business, dan Promotion Business.

1.  Content-Based Business berupaya untuk memberikan nilai kepada pelanggan dengan menyediakan konten yang spesifik dalam format digital. Konten ini dapat meliputi resep, artikel, video, webinar, panduan, dan masih banyak lagi. Tantangan utama dalam tipe bisnis ini adalah bagaimana mencari topik yang tepat, dan perlu upaya untuk melakukan pemutakhiran konten secara konsisten.

2.   Community-Based Business menawarkan nilai dengan cara menyediakan forum diskusi dan konten spesifik yang sebagian besar merupakan kontribusi dari penggunanya.

3.   Online Store, seperti yang banyak kita jumpai saat ini, merupakan platform penjualan produk barang atau jasa. Anda dapat memulai bisnis ini dengan bekerjasama denganpengusaha lain yang memiliki produk bagus namun belum memahami bagaimana cara menciptakan toko daring. Kemudian, secara bertahap Anda dapat mengumpulkan data untuk memperoleh pemahaman terkait preferensi konsumen, dan menemukan peluang untuk cross-selling maupun upselling, atau bahkan berlangganan (subscription).

4. Matchmaking Business berupaya untuk mempertemukan sekelompok orang yang sebelumnya tidak terhubung.Tentu saja bisnis ini bukan hanya terbatas pada platform perjodohan, namun juga dapat berupa platform untuk mempertemukan siswa dan guru les, pengasuh anak dan konsumen orang tua yang memerlukan pengasuh, atau bahkan antara ahli potong rambut/ahli make up dengan konsumen yang memerlukan jasa tersebut. Umumnya bisnis inimemperoleh pendapatan dari biaya berlangganan atau biaya transaksi ketika berhasil mempertemukan kedua belah pihak yang saling memerlukan.

5.   Promotion Business bertujuan untuk menarik pelanggan baru ke suatu bisnis yang sudah ada (existing). Sebagian besar business yangsudah ada (existing) tertarik untuk mendapatkan pelanggan baru namun cara untuk memperoleh pelanggan baru di dunia digital ini bisa sangat memusingkan bagi pemilik usaha kecil menengah atau start-up business. Promotion Business dapat menarik pelanggan baru dan membuat mereka melakukan kontak dengan suatu institusi bisnis, mengunduh informasi, memberikan kupon atau penawaran spesial.

5. Tahap Immersion

Padatahapan ini Universitas Lambung Mangkurat sebagai Pelaksana Program pelaksana program melakukan kerjasama dengan UKM dan/atau industri untuk memfasilitasi secara langsung mahasiswa belajar dan mendapatkan pengalaman secara nyata (onboarding). UKM dan atau Industri yang akan bekerjasama adalah:

MITRA KERJASAMABIDANG USAHA
PT. Sakatech IndonesiaDigital dan manufaktur
PT.AdaroDigital dan Pertambangan
PT. ArutminDigital dan Pertambangan
CV. IqromayaDigital dan software house
OSANDesign, Workshop & GalleryIndustri kreatif
PT. Anakkayu Bangun NusantaraIndustri kreatif
PT. Ingan Karya NusantaraIndustri kreatif
PT. Safwah GroupDigital
PT. Hasnur GroupDigital dan Pertambangan
Rumah Sambal Acan Raja BanjarIndustri kreatif
PT. Indico Youth IndonesiaDigital dan manufaktur
PT. PLN ICON Plus KP KalselDigital
Rumah CodingDigital dan software house
PT. Upaya TehnikDigital dan manufaktur
CV. Consistech SolutionDigital
Mitrake10.comDigital
WARKODigital
Apoteker.netDigital
DilaundriIndustri kreatif
Pinandu StudioDigital dan software house
CV. Banjar Digital MediaDigital dan software house
Forum Digital Indonesia (Fordigi)Digital dan software house
PTMisaja Mitra (ekspor impor udang)Manufaktur
Shopaholic storeIndustri kreatif
CV. Wellem Membangun Banua (WMB)Industri
Ciro Waste (Ciroes)Social Enterprice
CV. Tarkiz Paz BanuaDigital dan software house
KatalizDigital dan software house

Pada tahapan ini diharapkan Mahasiswa mampu membuat model bisnis, mulai dari Bisnis Model canvas, Business Plan yang akan dibandingkan pada tahap Immersion ini, dan pada tahapan ini Mahasiswa peserta Wirausaha Merdeka melakukan prototyping. Model kerjasama yang akan dilakukan adalah dengan magang mahasiswa selama 2 bulan di UKM/Industri yang sesuai dengan ide Bisnis masing masing peserta, mentoring akan dilakukan oleh UKM/Industri dan Tim Pendamping yang sudah dibentuk oleh Universitas juga secara berkala akan ikut melakukan mentoring dan secara berkala akan memberikan laporan tentang peserta yang didampingi, dan pada akhir pelaksanaan magang, peserta wirausaha Merdeka juga akan diminta membuat laporan magang dilampiri dokumentasi kegiatan magang, sehingga outcome yang akan dicapai dari pelaksanaan onboarding di UKM//Industri ini adalah mahasiswa wirausaha merdeka mendapatkan Pengalaman Bersama mentoring professional serta mendapatkan Bisnis model yang siap di implementasikan serta mendapatkan prototyping produk usaha dan khusus bagi peserta yang sudah menjalankan usaha mereka semakin dapat mengembangkan usahanya.

Universitas Lambung Mangkurat  Bekerjasama  dengan  UKM dan  Industri  seperti  PT Sakatech Indonesia serta yang lainnya seperti di atas dan jaringannya utnuk melakukan pembinaan terkait dengan kewirausahaaan sehingga menambah pengetahuan mahasiswa Peserta Wirausaha Merdeka 2024 untuk mendapatkan keilmuan lebih besar dan bermanfaat khususnya untuk penguatan digital kewirausahaan. Tempat pelaksanaan kegiatan magang dipilih sendiri oleh peserta, yaitu produsen (UKM) yang menghasilkan produk barang ataupun jasa sesuai usaha yang akan dijalankan. Kriteria produsen (UKM) untuk tempat magang adalah:

a.   Usaha tersebut sudah berjalan minimal 1 tahun

b.    Bukan usaha yang bersifat musiman

c.   Memiliki tenaga kerja minimal 3 (tiga) orang

d.    Lokasi Industri/UKM: Wilayah Banjar Bakula dan sekitarnya

e.   Menerapkan digital wirausaha minimal 1 kriteria dari 5 kriteria yang ada seperti di atas Selama melaksanakan  kegiatan  magang peserta  diwajibkan  mengisi  buku kerja.  Pada  akhir kegiatan  magang  mahasiswa  diwajibkan  menyusun  laporan  magang  dan  menyempurnakan rencana Business Plan untuk kegiatan usaha yang akan dilaksanakan.

 

6. Tahap Post Immersion

Pada tahapan post immersion mahasiswa akan kembali ke ULM sebagai pelaksana program untuk mendapatkan pendampingan secara intensif sehingga Mahasiswa mampu melakukan proses dan tahapan  validasi  produk dan  kelayakan usaha.  Secara  umum, melalui  kegiatan  Bootcamp, bootcamp akan dilakukan selama 2 minggu di 1 tempat untuk validasi ide dan disupervisi oleh coach dari ketua asosiasi inkubator bisnis indonesia sehingga lebih siap semua peserta, merupakan pelatihan intensif yang dirancang dalam jangka waktu tertentu dengan materi yang telah disusun secara mendalam untuk bidang kerja tertentu validasi produkdiartikan sebagai suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan. Yang akan di lakukan adalah:

  1. Validasi Ide

Sebelum memutuskan untuk mengembangkan sebuah ide usaha, Peserta Wirausaha merdeka harus melakukan validasi terhadap idetersebut. Ada beberapa hal yang membutuhkan jawaban dari Peserta Wirausaha merdeka, seperti:

1. Validasi masalah yang dihadapi.

2. Validasi peluang pasar untuk menjual produk.

3. Validasi potensi produk milik Sahabat Wirausaha.

4. Validasi ketertarikan untuk membeli dari konsumen.

Apabila masalah sudah terbukti ada, serta permintaan pasar juga besar, dan produk milik Peserta Wirausaha Merdeka adalah yang terbaik, maka pertanyaan selanjutnya adalah, apakah masyarakat rela untuk merogoh kocek masing-masing demi solusi yang Peserta Wirausaha merdeka buat. Tujuan utama melakukan validasi produk adalah untuk meyakinkan kembali bahwa produk yang Sahabat Wirausaha buat dapat menyelesaikan masalah dengan cara paling efektif. Secara umum, validasi produk diartikan sebagai suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yangdigunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan. Melalui tahap validasi produk, maka Sahabat Wirausaha akan mengetahui apakah produktersebut akan menjadi sesuatu yang ingin digunakan oleh pelanggan. Ini memvalidasi spesifikasi produk terhadap kebutuhan pelanggan. Untuk ide produk, proses biasanya melibatkan pengujian keberhasilan komersial produk tanpa harus membangun atau menyebarkannya dalam skala besar.

  1. Validasi Produk

Validasi produk pada dasarnya melibatkan tiga proses validasi penting:

a) Uji Kelayakan

Jikaproduk Sahabat Wirausaha membutuhkan banyak keahlian teknis atau teknologi, penting untuk menempatkan pengujian kelayakan sebagai inti dari proses validasi. Perhitungan biaya merupakan elemen penting dari kelayakan produk. Meskipun mungkin dapat membangun produk darisudut pandang teknis, biaya produksinya mungkin terlalu tinggi untuk dijual di pasar.

b) Uji Kegunaan

Jikaorang tidak dapat memahami bagaimana produk digunakan, kemungkinan besar mereka tidak akan menyukainya. Agar pengujian kegunaan berhasil, Sahabat Wirausaha harus memiliki prototipe produk. Ini bisa menjadi pengalaman simulasi juga; kuncinya adalah memastikan penggunaan produk terasa seotentik mungkin bagi pengguna.

c) Uji Keinginan

Sahabat Wirausaha dapat evaluasi pasar untuk produk milik Sahabat Wirausaha. Untuk pengujian keinginan, Sahabat Wirausaha tidak perlu produk yang sudah diproduksi, meskipun terkadang dapat membantu prosesnya. Kuncinya adalah meneliti bagaimana produkdapat memecahkan masalah yang ada yang mungkin dimiliki pengguna potensial dan apakah ada pasar yang cukup besar untuk produk tersebut. Model pendampingan yang akan dilakukan adalah Brainstorming, Focus Group Discussion, Pelatihan, Workshop dan mengikuti berbagai kegiatan Expo/Pameran yang akan di lakukan pada tahapan ini, tahapan pendampingan yang akan dilakukan dan strategi pencapaian target bahwa mahasiswa telah memenuhi kompetensi yangtelah ditetapkan strategi akan di ukur berdasarkan produk yang di hasilakn sehingga dapat di nilai.

  1. Ujian Kompetensi BNSP Digital Marketing / Kewirausahaan Industri / Desain Grafis

Kompetensi Digital Marketing, Kewirausahaan Industri atau Desain Grafis merupakan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang terhubung satu dengan lainnya, yang diperlukan pengusaha untuk dilatih dan dikembangkan agar mampu menghasilkan kinerja terbaik dalam mengelola usahanya. Ujian akan bekerjasama dengan LSP atau TUK sehingga akan tercapai IKU lainnya yaitu lulusan bersertifikasi.

7. Expo/Demoday/Busniss matching/Coaching

Expoatau pameran merupakan Sarana efektif mengenalkan produk,Banyak sekali produk lokal yang bagus, tapi banyak juga masyarakat yang belum mengenalnya. Dalam sebuah pameran, apalagi pameran usaha yang besar akan ada banyak calon konsumen yang datang. Kegiatan ini bermanfaat dalam rangka: 1) Memperkuat image perusahaan, Perusahaan yang sering mengikuti pameran akan menanamkan image yang kuat. Pameran bukan sekedar ajang mencari keuntungan, yang lebih penting dariitu image perusahaanmu bisa tertanam di hati masyarakat luas. 2) Mengenal competitor, Dengan mengikuti pameran, kita akan bertemu dengan banyak kompetitor di bidang usaha yang sama sehingga menjadi bahan pembelajaran dan langkah mengevaluasi  bisnis yang  dijalankan.  bisa  menggali informasi  tentang harga  jual,  strategi, maupun inovasi yang dilakukan, sehingga usaha yang dijalankan tidak tenggelam di tengah persaingan. 3) Riset tren pasar, mengamati tren yang sedang digemari oleh masyarakat sekarang, seperti produk seperti apa yang ramai dan sedang diminati konsumen di pameran tersebut, sehingga bisa merancang strategi dan berinovasi agar bisnis yang dijalankan lebih baik lagi. 4) Mengevaluasi kinerja tim, Selama mempersiapkan dan mengikuti pameran tentunya ada tim yang bekerja. Sejak awal rencana sampai pameran selesai, dalam aktifitas ini kita bisa mengevaluasikinerja tim dalam mempromosikan produk. Hal ini akan bermanfaat juga untuk mempersiapkan pameran selanjutnya. Pada saat expo bisa di adakan acara seperti seminar ataupun workshop dengan mendatangkan narasumber nasional yang professional dan expert di bidangnya, yang harapannya akan semakin menambah wawassan dan pengetahuan peserta wirausaha Merdeka.

8. Sistem Pelaporan, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Usaha

Laporan yang harus dibuat mahasiswa adalah laporan log book kegiatan, membuat Business Model Canvass, Business Plan, Laporan Magang Laporan Penggunaan dana, Laporan Kemajuan dan Laporan Akhir. Laporan penggunaan dana diserahkan setelah dana digunakan. Tim Pendamping yang dibentuk oleh Universitas selain melakukan pendampingan secara berkala dan terjadwal mereka juga akan melakukan monitoring dan evaluasi ke lokasi usaha peserta yang didampingi mereka. Dan secara berkala Tim pendamping juga akan memberikan laporan kepada tim Wirausaha Merdeka.

Tim Wirausaha Merdeka merangkum laporan dari Tim Pendamping dan Tim Wirausaha akan membuat Laporan kemajuan usaha yang dibuat setelah pencairan dana Tahap I dan Laporan Akhir harus dikumpulkan sesuai batas waktu yang ditetapkan.

Mata Kuliah Konversi

Program

Studi

CPL WirausahaEkuivalensi MK

Jumlah

SKS

 
 

Mampu Melakukan Praktik awal wirausaha dengan 

pemahaman konsep wirausaha yang komprehensip

Kewirausahaan3 
Inovasi Usaha2 
Keterampilan Berwirasuaha2 
Komunikasi usaha2 
Kersama Wirausaha2 
Marketing konvensional dan Digital3 
  Analisis usaha2
Magang Industri/UKM4
  4 – 8 MK20 SKS

Kriteria dan Syarat Wajib

1. Mahasiswa aktif dari program studi pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). 2. Mahasiswa yang terdaftar pada saat pelaksanaan program dengan kriteria:     a. minimal berada pada paling rendah semester 3 (tiga) untuk program pendidikan Vokasi (D2/D3/D4)     b. minimal berada pada paling rendah semester 5 (lima) untuk program S1     c. tidak dibatasi semester untuk program Pascasarjana (S2 dan S3) baik untuk Perguruan Tinggi Akademik maupun Vokasi. 3. Melengkapi administrasi dan berkas yang diperlukan sebagai berikut:     a. Surat Rekomendasi (Ketua Program Studi dan Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang akademik Untuk Mengikuti Program). b. Surat Pernyataan tidak sedang menempuh MBKM dan Motivation Letter     c. Surat Izin Mengikuti Program     d. Surat Pernyataan Mahasiswa Peserta Program     e. Transkrip Nilai Sementara

Kriteria dan Syarat Tambahan Peserta

Syarat Tambahan Mahasiswa

  1. IPK Minimal 2,5 (Lampirkan Transkip) / Proposal Usaha/Ide Usaha
  2. Membuat Motivation Letter ( template dapat diunduh pada link https://tinyurl.com/SyaratWMKULM