Universitas Riau

Program WMK AKSI PEMUDA Universitas Riau dirancang untuk mengakselerasi pertumbuhan entrepreneur muda, terutama dari kalangan mahasiswa agar memiliki kemandirian ketika lulus dan tidak berugantung pada lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah. Universitas Riau sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Provinsi Riau berkomitmen melaksanakan program MBKM yang salah satu programnya adalah Wirausaha Merdeka. Universitas Riau mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh pada program Wirausaha Merdeka dalam merencanakan, mengimplementasikan dan mencapai target sesuai dengan ketetapan yang telah ditetapkan oleh kemdikbudristek dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan/LPDP.

Universitas Riau telah menjadi Pergruan Tinggi Pelaksana Wirausaha Merdeka Tahun 2022, dengan 1001 peserta yang tersebar dari 35 Perguruan Tinggi di Provinsi Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Aceh, Karawang, dan Sumatera Utara. Dalam pelaksanaannya program wmk 2022 telah memberikan dampak yang signifikan bagi perubahan mindset generasi muda dalam memahami kewirausahaan. Mereka yang memiliki minat kepada kewirausahaan menjadi lebih paham dan mampu mencreate usaha dalam rangka menciptakan kemandirian ekonomi. Semoga ke depannya mereka akan tumbuh menjadi wirausaha muda Tangguh yang menjadi promotor Pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Lihat

Lihat

Lihat

1. Tahap pre-immersion masuk dalam tahap martikulasi. Pada tahapan ini, taksonomi bloom berada pada level remembering dan understanding. Output yang diharapkan dari proses ini adalah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar dan pola pikir kewirausahaan serta mampu memvalidasi bisnis. Ketercapaian output akan memberikan dampak bagi outcome berupa Growth Mindset, Entrepreneurship Knowledge, Entrepreneurial Observation dan Idea Creation. Pada tahapan ini dilaksanakan selama 4 minggu disampaikan oleh Praktisi secara offline dan disertai dengan mini class yang dilakukan oleh DPL mengajar secara online paralellclass by zoom. Pelaksanaan Tahap pre- immersion dilengkapi dengan pemberian tugas kepada peserta melalui LMS WMK AKSI PEMUDA. Untuk menciptakan keberlanjutan dari WMK sebelumnya maka alumni WMK batch 1 akan dilibatkan dalam untuk mendampingi dan memeriksa tugas-tugas peserta.
2. Tahap immersion masuk pada tahap praktik wirausaha. Pada tahapan ini, taksonomi bloom berada pada level tahap apply, analizing dan evaluating. Output yang diharapkan dari proses ini mahasiswa akan mampu menerjemahkan ide ke model bisnis dan prototyping. Outcome yang ingin dicapai berupa idea generation, bussiness model, prototyping, uji coba (validasi produk) dan enterpreneurial intention. Tahap ini dilaksanakan selama 10 minggu dan dilaksanakan secara offline. Mahasiswa akan belajar kepada UKM sebagai proses pendalaman pengetahuan dan konseptual yang sudah didapat pada tahap pre-immersion sebelumnya. Pada tahapan belajar di UKM, mahasiswa akan didampingi DPL dan Mentor dari UKM. Mahasiswa akan dibimbing untuk membuat prototyping. Setelah prototyping tercipta maka akan dilakukan uji coba prototyping di beberapa tempat seperti carfreeday, riau expo, mini expo, halaman mall atau pusat keramaian lainnya.
3. Tahap post immersion masuk dalam tahap festival WMK UNRI. Pada tahapan ini, taksonomi bloom berada pada level creating. Output yang diharapkan dari proses ini mahasiswa mampu melakukan validasi produk oleh target pasar dan mampu menilai kelayakan usaha. Outcome yang ingin dicapai berupa market validation, feasibility study, enterpreneurial self efficiacy dan enterpreneurial attitude.

Kewirausahaan yang terintegrasi di dalam proses matakuliah Program Studi adalah menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausahawan dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku mahasiswa sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada matakuliah. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai- nilai kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran di sebanyak mungkin matakuliah yang ada di setiap Program Studi. Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan materi, melalui metode pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.

Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat ditanamkan pada mahasiswa. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata kuliah, maka penanaman nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai-nilai kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut diintegrasikan pada matakuliah yang ada. Matakuliah- matakuliah tersebut memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata kuliah yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua matakuliah pada langkah awal ada 6 (enam) nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif, pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja keras.

1. Mahasiswa aktif dari program studi pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). 2. Mahasiswa yang terdaftar pada saat pelaksanaan program dengan kriteria:     a. minimal berada pada paling rendah semester 3 (tiga) untuk program pendidikan Vokasi (D2/D3/D4)     b. minimal berada pada paling rendah semester 5 (lima) untuk program S1     c. tidak dibatasi semester untuk program Pascasarjana (S2 dan S3) baik untuk Perguruan Tinggi Akademik maupun Vokasi. 3. Melengkapi administrasi dan berkas yang diperlukan sebagai berikut:     a. Surat Rekomendasi (Ketua Program Studi dan Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang akademik Untuk Mengikuti Program). b. Surat Pernyataan tidak sedang menempuh MBKM dan Motivation Letter     c. Surat Izin Mengikuti Program     d. Surat Pernyataan Mahasiswa Peserta Program     e. Transkrip Nilai Sementara